Perusahaan Otobus yang berkantor di Jalan Bhayangkara Nomor 63 Mojokerto ini dimiliki oleh Bapak Fendi Haryanto. Perusahaan Otobus ini dibangun pada tahun 1971 yang awalnya diberi nama Perusahaan Otobus Flores. Perusahaan Otobus Flores ini melayani trayek Antar Kota Antar Propinsi Jurusan Surabaya – Solo PP, dan selain itu juga didirikan Perusahaan Otobus Surya Agung yang melayani trayek AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) Jurusan Malang – Surabaya – Ponorogo atau Magetan. Perusahaan Otobus ini didirikan bersamaan dengan Perusahaan Otobus lain seperti Maju Mapan, Sumber Kencono, Surya Jaya, Rukun Makmur, Adi Jaya, Tunggal Jaya, Hasti, Jaya Raya, Agung Express, Piala, dll, meski sebagian besar diantaranya sudah tidak beroperasi lagi karena sudah gulung tikar.
Perusahaan Otobus ini mengoperasikan busnya dengan kelas ekonomi tetapi dilengkapi dengan fasilitas terbaik yaitu menggunakan AC (Air Conditioner), dengan nama bus yaitu Surya Agung. Pada waktu itu Bus Surya Agung menjadi bus dengan simbol yang sangat mewah karena selalu menggunakan bus buatan karoseri terbaik, kemudian diberi fasilitas terbaik yaitu AC yang jarang dimiliki oleh Perusahaan Otobus lain.
Pada saat puncak kejayaannya, Perusahaan Otobus Flores telah mengalami masalah yang sangat besar yaitu telah terjadi kecelakaan yang sangat fatal di daerah Karanganyar sekitar tahun 1981. Bis yang dikemudikan Bapak Marwan membawa rombongan pelajar SMP Wijana Jombang yang sedang melakukan study tour (karya wisata), ditabrak Kereta Api yang sedang melintas, kemudian telah merenggut banyak korban. Imbasnya, oleh DLLAJR Pusat (sekarang Dishub) PO Flores dilarang melayani trayek AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) sehingga Perusahaan Otobus ini hanya beroperasi sampai dengan Mantingan (perbatasan Jatim – Jateng ). Sedangkan perjalanan PO Surya Agung tidak mengalami kendala sedikitpun dalam pengoperasiannya.
Akibat sanksi yang diberikan oleh DLLAJR, PO Flores semakin mengalami kesulitan dalam pengoperasian armadanya yang hanya melayani melayani rute Surabaya – Mantingan PP. Banyak konsumen yang lebih cenderung memilih PO lain. Jika hal ini dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin PO Flores lama-kelamaan akan mengalami kerugian yang besar.
Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen Perusahaan telah menyiapkan bus yang diberi nama EKA dan MIRA. Bus tersebut untuk menggantikan Bus Flores yang melayani rute Surabaya – Solo PP. Nama EKA dan MIRA diambil dari nama anak Bapak Fendi Haryanto. Keduanya dipisahkan baik secara manajemen dan juga jam keberangkatannya. PO EKA biasanya diberangkatkan dari Surabaya pada pagi sampai petang hari, sedangkan armada PO MIRA diberangkatkan sebaliknya (petang sampai pagi hari) dari Surabaya. PO Flores akhirnya difokuskan melayani Rute Surabaya – Ponorogo PP. Sedangkan PO Surya Agung tetap melayani rute Malang – Surabaya – Madiun – Ponorogo/Magetan PP.
Seperti halnya Bus Flores, EKA-MIRA mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan karena mendapat respons positif dari konsumen. Bahkan seiring berjalannya waktu, EKA-MIRA tumbuh menjadi Perusahaan Otobus yang besar dan keberadaannya patut diperhitungkan di jalur ini. Untuk memantapkan eksistensinya, tahun 1990 PO EKA membuat terobosan dengan meluncurkan 1 buah armada berlivery biru yang melayani rute Surabaya – Madiun – Solo – Jogja PP menggunakan mesin Nissan Diesel CB dengan karoseri Malindo yang pada waktu itu sedang jadi tren (seperti adiputro sekarang). Namun itu tidak bertahan lama karena dalam waktu beberapa bulan bis yang dikemudikan Bapak Darno ini mengalami kecelakaan hebat yaitu menabrak truk bermuatan elpiji. Kejadian itu menewaskan sang pengemudi dari menghanguskan bis tersebut. Hal itu tidak menyurutkan langkah PO EKA-MIRA untuk tetap melanjutkan ekspansinya ke rute Surabaya – Madiun – Solo – Jogja PP. Sekitar 2 tahun kemudian semua armada PO EKA-MIRA telah melayani rute tersebut, dan mengganti warna dasar armada-armadanya yang tadinya putih menjadi abu-abu berikut dengan liverynya.
Karena dirasa tidak lagi memberikan kontribusi maksimal dan untuk meremajakan armadanya, seluruh armada PO Flores dan PO Surya Agung sebanyak 52 unit yang seluruhnya bermesin Mitsubishi BM dijual ke PO AKAS II beserta trayek, kru dan teknisinya. Inilah akhir bakti kepada manajemen dan sekaligus akhir riwayat dari kedua PO ini. Sekitar tahun 1992 manajemen kembali membuat terobosan dengan meluncurkan PO ITA (berasal dari nama anak Ibu MIRA) yang melayani rute AKDP Surabaya – Madiun – Ponorogo PP.
Armada EKA CEPAT berkembang menjadi pilihan di jalurnya seiring dengan mulai digantikannya armada-armada Hino AK 176 dengan armada-armada bermesin belakang seperti Nissan Diesel RB dan Hino RK2HR. Perlahan-lahan EKA CEPAT mulai mampu menyisihkan pesaing-pesaingnya, dan menjadi pilihan utama sekaligus pemain tunggal di jalurnya.
Namun dengan berkembangnya waktu tren positif tak berlaku pada ITA, karena pamornya yang kalah mengkilap dengan para kompetitornya. ITA akhirnya angkat koper peta persaingan jalur Surabaya-Ponorogo pada akhir dekade 90-an. Armada-armadanya yang sebagian besar bermesin Nissan Diesel CB banyak dibeli oleh PO Pangeran dan PO Restu.
Sekitar tahun 2007 armada bumel EKA dihapus untuk memfokuskan diri pada armada CEPAT, sedangkan armada eks bumel EKA digabungkan ke MIRA. Hal ini semakin mempermudah konsumen PO ini untuk membedakan antara armada Eksekutif atau Cepat (EKA) dan armada Bumel (MIRA) dalam memilih karena orientasi segmen pasar yang sudah dibedakan.
Namun setelah MIRA hanya berorientasi ke kelas ekonomi, justru membuat PO ini mengalami mengalami sedikit kemunduran. Jumlah armada MIRA semakin berkurang. Namun sekitar tahun 2009 MIRA mulai bangkit dari keterpurukan dengan menjual seluruh armada lama non ATB dan mendatangkan sekitar 100 armada baru ber AC (ATB). Persaingan jalur Surabaya – Madiun – Solo – Jogja kelas ekonomi pun kembali ramai. Banyak PO lain yang ikut mendatangkan armada ATB agar bisa bertahan, termasuk di rute/jalur lain. Konsumen pun semakin diuntungkan dengan hal ini karena semakin dimanjakan dengan banyaknya armada baru yang melayani.
Itulah tadi sedikit mengenai informasi sejarah lengkap didirikannya PO. EKA – MIRA, semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah Perusahaan Otobus di Indonesia. Inilah foto Bus Eka-Mira yang diambil dari group Eka-Mira facebook:
Mira dan Eka |
Eka terbaru |
Eka dan Mira |
Mira |
Eka |
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar akan disetujui terlebih dahulu sebelum di publikasikan. Terimakasih.